Senin, 19 November 2012

Pupuk cair P dan K


·        Pupuk Cair K

Bahan dan alat :

-Sabut kelapa sebanyak 1 kg
-Satu ember atau bisa juga wadah serupa lainnya
-Air sebanyak 1,6 liter 

Cara pembuatan:

 1.Sabut kelapa yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam drum bekas
2.Tuangkan air ke dalam drum hingga separuh terisi 
3. Drum rendaman sabut kalapa harus ditutup rapat, agar tidak kemasukan air hujan atausinar matahari langsung
4. Diamkan rendaman itu kurang lebih 15 hari
5. Jika air rendaman sudah berubah warna menjadi kuning kehitaman, berarti pupuk cair dari sabut kelapa sudah jadi dan siap digunakan

Aplikasi
 1. Pupuk cair diberikan dua kali dalam satu musim tanam
2. Pertama sebagai pupuk dasar sebelum lahan ditanami atau pada fase pengolahan tanah
3. Kedua pupuk diberikan setelah padi memasuki masa primordia (awal tumbuh), dengancara pupuk tanpa tambahan air disemprotkan pada batang padi.Menurut Ali Mugni hasil panenan dari lahan yang menggunakan pupuk cair sabut kelapa sama dengan lahan yang menggunakan pupuk kimia KCl buatan pabrik. Keuntungan lahanmenggunakan pupuk cair sabut kelapa, biaya produksi lebih sedikit karena tidak perlu keluar uang membeli pupuk KCl








·        Pupuk Cair P

Gejala yang ditunjukan tanaman akibat kekurangan unsur fosfor adalah daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang.

Bahan yang diperlukan untuk membuat POC berunsur hara P adalah batang pisang 1 kg, gula pasir 1 ons, dan air 1 liter. Untuk pembuatannya adalah sebagai brikut:
1.     Larutkan gula dengan air dalam ember dan iris-iris batang pisang.
2.     Masuka irisan tersebut pada plasitk yang sudah dilubangi sebelumnya atau dibungkus dengan kain kasa, lalu ikat jangan samapai irisan batang pisang berceceran.
3.     Masukan plastik atau kain kasa yang berisi irisan batang pisang ke dalam ember yang berisi larutan gula.
4.     Supaya tenggelam, platik atau kain kasa diberi pemberat.
5.     Tutup ember rapat-rapat.
6.     Setelah dua minggu irisan batang pisang dikeluarkan dari pembungkusnya, kemudian diremas-remas sampai airnya habis.
7.     Setelah disaring, larutan siap digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar